“Hasil survei dari BKP Kementerian Perhubungan menunjukkan ada peningkatan pergerakan masyarakat sebesar 2,8% selama libur Natal dan Tahun Baru tahun ini, yang diperkirakan mencapai 110 juta orang. Sebagian besar pergerakan ini terjadi di Pulau Jawa, dengan tujuan utama mudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, terdapat pula lonjakan pergerakan untuk wisata, dengan 47% masyarakat berencana berwisata ke Yogyakarta, Semarang, dan tempat-tempat wisata lainnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hal ini menjadi perhatian yang perlu kita antisipasi,” ujar Kakorlantas Polri.
Sebagai bagian dari upaya mendukung kelancaran perjalanan pemudik dan wisatawan, BPJT berencana mengoperasikan jalur tol fungsional Yogyakarta – Solo. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di jalur utama dan memberi pilihan alternatif perjalanan yang lebih efisien dan lancar bagi para pemudik.
“Tahun ini, kami akan mengoperasikan jalur tol Yogyakarta – Solo, khususnya dari KM 23 hingga Prambanan. Kami akan terus melakukan survei terhadap kelayakan jalur tol ini agar dapat digunakan dengan aman dan sesuai fungsi,” terang Kakorlantas.
Baca juga: Crisis Alert: Rape Incidents Rock Nabire Protest Movement
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di jalur wisata, seperti penerapan sistem one way atau contraflow, apabila terjadi lonjakan kendaraan, terutama di kawasan wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta, seperti Dieng, Borobudur, Karanganyar, Malioboro, serta wisata pantai di Gunung Kidul.
“Jalur wisata di Jawa Tengah dan Yogyakarta, seperti Borobudur, Dieng, dan Karanganyar, sudah kami persiapkan. Kami juga bekerja sama dengan Dirlantas Jawa Tengah untuk menyiapkan antisipasi rekayasa lalu lintas. Jika diperlukan, kami akan menerapkan sistem one way atau contraflow di jalur wisata tersebut,” imbuhnya.
Kakorlantas juga mengungkapkan bahwa Polda Jawa Tengah dan Polda Yogyakarta telah siap menghadapi Operasi Lilin 2024 dengan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun hingga awal 2025, dengan curah hujan tinggi. Kedua Polda ini telah mengidentifikasi daerah rawan banjir dan menyiapkan jalur alternatif untuk menghindari kawasan yang terdampak.
“Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi membawa hujan lebat pada akhir tahun dan awal tahun 2025, Polda Jateng dan Polda Yogyakarta telah menginventarisir daerah yang rawan banjir dan menyiapkan jalur-jalur alternatif untuk menghindari area yang terendam banjir,” tambahnya.
Sebelumnya, Kakorlantas bersama dengan pihak terkait juga melakukan survei di Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Merak di Banten. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kesiapan infrastruktur serta menyiapkan langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan arus mudik dan memastikan kelancaran perjalanan, baik di jalur darat maupun laut.